3 Tipe Saat Seseorang Shopping, Kamu Yang Mana?

Tipe Orang Saat Berbelanja – Urusan belanja bulanan sering disalah pahami selaku duduk perkara Bunda saja, Ayah tinggal bayar. Padahal belanja bulanan menjadi kepingan dari aktifitas hidup kita. Tanpa disadari kesibukan rutin ini turut membentuk aksara dan tipe dalam memakai duit lho. Karena itu Ayah Bunda harus kompak. Yuk kita gali tipe pembelanja seperti apakah kita, sehingga kita bisa memperbaiki pengelolaan keuangan lebih baik lagi.

Bagaimana Tipe Orang Saat Berbelanja?

1. Saat menentukan bahan masakan , apa yang menjadi pendapatAnda untuk membelinya?
a. Tanggal kadaluarsa, info gizi, harga dan merek.
b. Merek yang paling kerap timbul di iklan TV atau yang paling disuka keluarga.
c. Harga yang murah atau barang yang sedang dalam potongan harga.

2. Anda menerima brosur belanja di swalayan langganan dan mendapati penawaran penggalan harga pada barang yang Anda idamkan. Kira-kira apa yang mau Anda kerjakan?
a. Berpikir untuk, kemudian menjumlah apakah keuangan keluarga bulan ini bisa membelinya.
b. Langsung menelpon suami/istri dan minta janji untuk membelinya.
c. Segera lari ke swalayan langganan dan melaksanakan pembelian. Takut keburu habis.

3. Berapa kali Anda belanja dalam satu bulan?
a. Saya mempunyai jadwal yang terpola biasanya sebulan sekali atau seminggu sekali dan hanya ketika saya memerlukan sesuatu.
b. Tergantung suami dan bawah umur sedang butuh apa. Jika saya menyaksikan penawaran anggun dan saya mampu membelinya, mengapa tidak?
c. Kadang-kadang, khususnya jikalau sedang ada promo kepingan harga. Kesempatan untuk pengurangan tak boleh dilewatkan.

4. Bersama siapa Anda melakukan belanja bulanan ?
a. Saya menyadari tiap orang suka belanja, jadi saya memberi jatah “jajan” untuk suami/istri dan belum akil balig cukup nalar kalau mereka ingin mengawalsaya belanja bulanan. Sendiri atau bareng, sama menyenangkannya.
b. Paling senang belanja bulanan bareng suami/istri dan belum sampaumur. Mereka pribadi menuju area yang menjadi favoritnya. Sayapun tidak butuhrepot kesana kemari.
c. Saya senang bersama suami/istri dan belum dewasa untuk rekreasi, olah raga atau jadwal keluarga. Untuk belanja terjadwal saya membatasi bersama suami/istri saja  atau sendiri semoga lebih focus.

Tipe Reasonable Shoper!

Bunda berbelanja berdasarkan keperluan dan mempunyai penyusunan rencana belanja serta cukup disiplin dalam menjalankannya. Namun Bunda masih cukup fleksibel untuk bikin pembiasaan anggaran belanja bila ada penawaran elok atau bila keperluan keluarga secara tiba-tiba berganti. Bunda tak cuma arif mengontrol duit namun juga memperhatikan kualitas barang yang dibeli.

Belanja buat Bunda bukan asal murah tetapi mesti menerima mutu yang elok dengan harga yang terjangkau. Bunda sudah cukup disiplin dalam belanja rumah tangga. Walau begitu Ayah tetap mesti mengawasi lho, tidak mengandalkan seluruhnya pada Bunda. Jadilah partner belanja yang baik dengan memperlihatkan saran dan masukan penyusunan rencana sajian dan keperluan gizi sehingga keluarga mempunyai pilihan yang lebih variatif dengan dana yang ada.

Tipe Melancholy Shoper!

Tidak diragukan lagi kasih sayang dan cinta Bunda pada keluarga. Apapun yang suami dan belum remaja perlukan Bunda selalu berupaya memenuhinya. Bagusnya Bunda berani menyampaikan tidak pada pembelanjaan yang tidak disukai keluarga. Kelemahannya Bunda lebih focus pada apa yang diminati keluarga sehingga condong mengabaikan keperluan sebetulnya. Akibatnya kadang memaksakan diri sendiri juga kondisi keuangan yang belum mendukung demi terpenuhinya peluang keluarga.

Hati-hati Bunda bisa terjebak membayar terlalu banyak pada barang yang diminati saja , sementara kelemahan justru pada barang yang dikehendaki. Yuk Ayah bantu Bunda untuk bisa menetapkan prioritas belanja yang mengutamakan keperluan dibandingkan dengan impian. Ayah bisa mengawalBunda menciptakan daftar belanja apalagi dulu sebelum ke supermarket agar tidak butuhbolak-balik. Boleh lho Ayah mengajarkan kepada Bunda dan bawah umur bahwa tidak tiap potensi mesti secepatnya dipenuhi secepatnya sekarang. Menunda sementara waktu untuk pembelanjaan yang lebih penting akan membangun kebiasaan belanja yang lebih sehat.

Tipe Cheapskate Shoper!

Bunda sungguh suka melaksanakan pengurangan dan selalu mencari cara untuk menerima manfaat yang paling optimal dari tiap rupiah yang dibelanjakan. Bunda suka memanfaatkan jadwal promo potongan harga dan cukup pilih-pilih dalam berbelanja. Bagusnya Bunda tidak gampang tergiur barang bermerek dan barang-barang mahal. Kelemahannya Bunda condong mengabaikan kebutuhan keluarga yang sesungguhnya sebab mengejar-ngejar kuantitas dan mengesampingkan mutu.

Overstock (terlampau banyak mempunyai simpanan barang) mampu menjadi efek kebiasaan ini, alasannya terdorong impulsive buying akhir pembelian bermotif pengurangan. Yuk Ayah bantu Bunda biar pembelanjaan menjadi lebih proporsional. Evaluasi bersama barang apa yang telah ada di rumah dan mana yang belum ada yang butuh untuk dibeli, barulah cari program kepingan harga pada barang yang sedang diperlukan itu. Inilah saatnya pengurangan, benar-benarmenjadi penghematan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *